Hubungi :
PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) B4T
Jalan Sangkuriang No. 14 Bandung 40135
Telepon : 022 – 2504828, 2504088, 2510682
Fax : 022 – 2502027 , email : ppid@b4t.go.id, info@b4t.go.id
Latar Belakang
Dalam suatu konstruksi bangunan, beton merupakan bagian penting. Penggunaan beton sebagai bahan bangunan/material konstruksi sangat umum digunakan baik untuk struktur rumah tinggal, gedung bertingkat, fondasi, jembatan penyebrangan, dermaga, dasar untuk pagar/gerbang dan berbagai macam infrastruktur yang lain.
Beton merupakan material untuk struktur bangunan yang terbuat dari campuran semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolis, Air sebagai bahan pereaksi pengikat hidrolis, Air sebagai bahan pereaksi pengikatan, dan batuan/agregat sebagai bahan pengisi (filler) dan penguat (strengter) yang meliputi agregat kasar (Coarse Agregate) seperti pasir, kerikil/split, dengan komposisi tertentu. Selain itu kadang ditambahkan juga bahan lain yang disebut dengan admixture beton untuk menghasilkan beton dengan kondisi khusus, misalnya retarder yaitu admixture untuk menunda waktu setting beton. Biasanya beton akan mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasul modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (shotcrete) beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri ( selft compacted concrete) dll. Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Selain itu pula beton juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah. Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan. Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran maka akan mahal karena tidak dapat dipakai lagi.
Beton memiliki sifat kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam kuat tariknya. Maka dari itu perkuatan sangat diperlukan dalam struktur beton. Guna mengetahui struktur beton dan perkuatan beton maka dilakukan uji laboratorium.
Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) memiliki SDM yang professional dibidangnya dan telah berpengalaman melakukan pengujian di lingkungan industri dan telah diakreditasi oleh Komita Akreditasi Nasional (KAN) Nomor LP-007-IDN
Ruang Lingkup Pengujian
- Admixture
- Agregat Halus
- Agregat Kasar
- Bata Beton Pejal
- Beton Kedap Air
- Bata Beton Berlubang (Hollow Block)
- Paving Block
- Bata Merah
- Bata Merah Pejal
- Bata Merah Berlubang
- Bata Merah Kerawang
- Bata Merah Pelapis
- Batako/Conblock
- Batu Alam
- Batu Marmer
- Batu Andesit
- Batuan Inti (Core)
- Beton Keras Kubus
- Beton Keras Silinder
- Beton Lantai
- Balok Beton
- Mix Design
- Genteng Beton
- Genteng Keramik
- Genteng Keramik Berglasir
- Genteng Baja
- Genteng Metal Lapis Batuan
- Lembaran Asbes Rata/Bergelombang
- Pengerasan menggunakan Epoxy
- Ubin Semen
- Ubin Teraso
- Ubin Lantai Marmer
- Modulus Elastisitas
- Modulus of Rupture
- Kubus Beton/Sambungan Beton
- Silinder Beton
- Pasir
- Grouting
- Asbes/Eternit Rata
- Core Drill
- Ultrasonik di lapangan
- Uji Hamer di lapangan
Peralatan yang dimiliki
- Mixer untuk campuran beton, kapasitas 50 L
- Alat pengayak agregat halus dan kasar/ Sieve Shaker, kapasitas 0,5 kg dan 1 kg.
- Timbangan, gelas ukur, oven, cawan.
- Alat uji kekerasan agregat (Los Angeles Abrassion Machine)
- Alat uji kuat tekan kapasitas 300 ton
- Alat uji kuat lentur bata, asbes dan genteng
- Alat uji kedap air, tekanan max 5 Bar
- Alat uji keausan permukaan (Bauschinger)
- Alat sampling core drill, Hilti
- Alat uji ultrasonik (UPV), Proceq
- Alat uji kekerasan beton/Hammer Test, Proceq
- Alat uji deteksi tulangan dalam beton/ Scan Bar, Proceq
- Alat uji deteksi kasaman permukaan beton, CANIN, Proceq