Upaya peningkatan pelayanan public terus ditingkatkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenparn-RB) salah satunya melalui Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM (Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bershi Melayani) yang merupakan upaya untuk pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Terkait dengan pembangunan Zona Integritas WBK, B4T mendapat kunjungan dari Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu, pagi ini (26/4). Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sendiri selaku unit pelaksana teknis dan salah satu Badan Layanan Umum yang berada di bawah naungan Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian merupakan salah satu unit unggulan yang telah meraih predikat WBK pada tahun 2019.
Kunjungan ini turut membahas tentang perjalanan serta pelaksanaan B4T dalam meraih predikat WBK, diantaranya penerapan layanan digitalisasi layanan (Dilan) yang sudah diterapkan selama penilaian WBK dan semakin menunjukan tajinya di masa pandemi yang turut mendorong pengembangan layanan secara digital di lingkup Unit Pelayanan Publik B4T.
“Kehadiran pandemic secara tidak langsung menuntut semua layanan untuk serba digital, untungnya B4T sendiri sudah cukup mengenbangkan sistem layanan secara digital sehingga saat pandemic malah turut mem-boost pengembangan layanan digital itu sendiri” Ungkap Plt. Kepala Seksi Informasi B4T, Galih Ginanjar.
Selain upaya digitalisasi layanan, salah satu persiapan yang dilakukan untuk meraih predikat WBK adalah melalui kesiapan manajemen atas juga dalam menerapkan integritas layanan public, salah satunya melalui penyusunan maklumat pelayanan serta tandatangan pakta integritas yang dilakukan oleh segenap stakeholder B4T untuk melayani secara bersih dan birokratis, seperti yang diungkapkan Kepala Tata Usaha B4T, Azis Yunianto.
“Komitmen dari top management diperlukan untuk mengawali upaya pembangunan Zona Integritas WBK di B4T, misalnya diawal dengan penyusunan roadmap sosialisasi manajemen serta penyusunan maklumat pelayanan serta pakta integritas. Adanya pakta integritas turut menunjang penilaian predikat WBK/WBBM” Ujar Azis.
Selain upaya internal, B4T pun turut menyandang standar Internasional untuk sistem manajemen mutu, yaitu penilaian ISO 9001:2015 oleh TUV Rheinland. Penilaian ini menunjukan bahwa B4T sudah menerapkan sistem manajemen yang professional dan berkualitas dalam pelayanannya.
Reporter: Rd. Anton Julianto Pramono
Editor: Rian Trijayana