Demi meningkatkan pelayanan dan mutu kinerja yang maksimal dalam menjawab permintaan publik, instansi pelayanan public pun harus bisa memenuhi standar pengelolaan sistem manajemen mutu kegiatan pelayananya sesuai dengan ISO 9001:2015 yang merupakan standar internasional untuk pengelolaan sistem manajemen mutu. Melalui kerjasama dengan TUV Rheinland, lembaga sertifikasi internasional yang independen, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) menginisiasi audit sistem manajemen mutu pelayanan publiknya guna memenuhi standar penilaian internasional dan menjaga kualitas pelayanan yang mumpuni bagi pelaku jasa industri di tanah air.
Audit yang dilaksanakan di B4T pada hari Rabu (10/02) ini merupakan follow up audit pertama dari proses sertifikasi mutu yang telah berjalan sejak 2020. Adapun bidang yang menjadi objek audit adalah top management, management representative, Bagian Tata Usaha, Bidang Pengembangan Jasa dan Teknik, Bidang Inspeksi Teknik, Bidang Sertifikasi, dan Bidang Sertifikasi yang menjadi unsur manajemen dalam organisasi B4T.
Audit yang dipimpin oleh lead auditor, Trisomo Mulia ini mencakup semua lingkup pelayanan jasa yang diberikan oleh B4T. Mulai dari pelatihan teknis welding, pelayanan jasa penelitian & pengembangan, uji kompetensi, kalibrasi, hingga pengujian mutu barang. Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan pun menjadi salah satu acuan yang dijadikan dasar penilaian audit tahun ini.
Adapun hasil dari follow-up audit, ini tidak ditemukan temuan yang bersifat “major” dan membutuhkan perhatian lebih. Salah satu aspek yang dibahas dalam hasil audit ini adalah penerapan manajemen sistem organisasi dalam menghadapi tantangan Covid-19. Mitigasi kebijakan yang dilakukan oleh B4T seperti misalnya dengan penerapan sistem daring untuk pemesanan dan layanan public dinilai sudah sangat baik oleh tim auditor.
“Aspek lainnya yang menjadi rekomendasi dari kami adalah pemilihan tenaga ahli bersifat freelance atau kontrak harus memenuhi standar tertentu yang memang sudah ditentukan oleh organisasi, karenanya pembuatan SOP tenaga ahli dalam pekerjaan kontrak menjadi rekomendasi dari kami” Ujar Trisomo.
Pencapaian B4T sebagai salah satu unit kerja/balai terbarik se-kemenperin di tahun 2019 pun menjadi nilai tambahan bagi sistem manajemen organisasi, selain itu posisi B4T sebagai instansi Pembina UKM dalam penetapan SPPT SNI di 2020 pun menjadi penilaian yang positif.
“Sistem reminder atau pengingat bagi klien yang masa sertifikasinya akan habis pun sangat membantu organisasi secara bisnis dan yang lebih penting membantu klien karena adanya sistem pengingat secara gratis” Lanjut Trisomo.
Berdasarkan hasil temua observasi tersebut, TUV Rheinland selaku auditor pun memutuskan untuk memperpanjang sertifikasi ISO 9001:2015 mengenai Sistem Manajemen Mutu B4T karena sudah mampu menjaga standar pelayanan serta manajemen mutu yang mumpuni meski menghadapi badai pandemic.
Narasumber: Rd. Anton Julianto Pramono