Skip to content 
Saat ini, kebutuhan baterai sebagai penyimpan energi listrik semakin meningkat, hal ini diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan perangkat elektronik portabel yang membutuhkan sumber energi cadangan guna menunjang aktivitas manusia.
Penelitian, Pengembangan, dan Pengkajian mengenai teknologi penyimpan energi semakin marak dilakukan di Indonesia, baik dari akademisi perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah, maupun dari pihak industri. Hal tersebut yang melatar belakangi diadakannya Focus Group Discussion (FGD) mengenai pembentukan National Battery Research Indonesia (NBRI) pada tanggal 27 Februari 2020. Tujuan diadakan acara FGD pembentukan NBRI ini tak lain yaitu sebagai tempat sharing mengenai kegiatan yang sedang dilakukan maupun fasilitas yang dipunyai untuk menunjang pengembangan teknologi penyimpan energi di Indonesia.
Acara ini diinisiasi oleh Prof. Evvy Kartini sebagai President of Material Research Society Indonesia (MRS-INA)
Pada kesempatan kali ini Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian diberikan kehormatan menjadi tuan rumah untuk acara FGD NBRI Tersebut.
Dalam acara ini, turut hadir juga Prof. Alan Drew dari Queen Mary University of London sebagai pembicara. Topik yang disampaikan oleh Prof Alan mengenai :
- Perubahan BBM Ke listrik dan pentingnya penggunaan baterai di masa depan
- Memberikan gambaran tentang Faraday Institution yg ada di inggris raya
- NBRI diharapkan dapat menjadi Faraday Institution di Indonesia
Acara ini dihadiri oleh peserta dari akademisi perguruan tinggi, industri yang bergerak di bidang baterai, dan lembaga litbang kementerian maupun lembaga.Peserta dari masing-masing institusi antusias untuk menyampaikan kegiatan, fasilitas, maupun sumber daya yang dimiliki mengenai teknologi penyimpan energi khusunya baterai.
Harapannya kelak NBRI akan menjadi wadah bagi para penggiat teknologi penyimpan energi baterai untuk saling bersinergi untuk membangun teknologi baterai di Indonesia
