“Arah Pembangunan Industri Nasional, harus mampu memenuhi beberapa kriteria, diantaranya menjadi industri yang mandiri dan berdaulat, dalam artian keberlangsungan industri tidak boleh tergantung pada sumber daya luar negeri, dan Produk industri harus menjadi ‘tuan’ di negeri sendiri dan menjadi kebanggaan bangsa, lalu industri yang maju dan berdaya saing, industri manufaktur dalam negeri memiliki daya saing global, poin selanjutnya adalah Berkeadilan dan Inklusif, pembangunan industri manufaktur harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat hingga lapisan terbawah, menguasai pasar internasional, dan mengedepankan aspek keberlanjutan” Ungkap Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian, Bapak Doddy Rahadi dalam Sambutan Acara Focus Group Discussion Komite Sertifikasi B4T, Hotel Pullman, Jumat Pagi (12/17).
Balai besar bahan dan barang teknik (B4T) adalah unit pelaksana teknis dibawah Kementerian Perindustrian yang turut menjadi garda terdepan dalam bidang sertifikasi perindustrian dalam negeri maupun mancanegara, melalui Lembaga Sertifikasi Produk-B4T, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik hadir dan berkontribusi menjaga industri tanah air. Adapun acara FGD Komite Sertifikasi ini merupakan ajang untuk melaksanakan evaluasi skema sertifikasi dan kinerja operasional Lembaga Sertifikasi B4T dalam rangka perbaikan dan peningkatan layanan Sertifikasi yang dimiliki B4T.
“LSPro-B4T memiliki beberapa keunggulan dalam layanan jasa sertifikasi yang dimilikinya, diantaranya adalah kami dilengkapi oleh laboratorium uji milik sendiri yang sudah terakreditasi oleh KAN, memiliki personil auditor, petugas sampling, serta teknisi laboratorium uji yang berpengalaman dan kompeten, memiliki ruang lingkup akreditasi yang cukup luas dan berkembang, serta turut didukung oleh dasar hukum B4T sendiri yang merupakan Badan Layanan Umum” Ungkap Kepala B4T, Bapak Wibowo Dwi Hartoto.
Adapun Layanan Sertifikasi B4T terbagi kedalam tiga bagian yaitu, Sistem Mutu dan Lingkungan, Sistem Mutu Bahan dan Barang Teknik, serta Sistem Keselamatan dan Kualifikasi Personel, Lembaga Sertifikasi-B4T pun memiliki ruang lingkup akreditasi dan non akreditasi sebanyak, 118 Komoditi yang telah diakreditasi oleh KAN, 53 Komoditi SNI Wajib penunjukan oleh Menteri, 5 Komoditi Sertifikasi Peralatan Pabrik, serta 65 Komoditi SNI Sukarela. Pertumbuhan pelanggan dari tahun ke tahun pun menunjukan tren yang positif meski belum sepenuhnya pulih dari pandemi, seperti misalnya pertumbuhan klien B4T-SC dari 141 perusahaan di 2020 menjadi 163 di 2021, lalu klien SPPT SNI di tahun 2020 sebanyak 231 perusahaan menjadi 271 perusahaan di 2021, serta pertumbuhan registrasi PPC dari tahun 2020 sebanyak 88 permohonan menjadi 107 permohonan di 2021, tutur Plt. Kepala Bidang Sertifikasi B4T, Ibu Ni Made Parmiasih.
Reporter: Rd. Anton Julianto Pramono
Editor: Rian Trijayana