...

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) | Kementerian Perindustrian RI

Materi Webinar Pengantar SNI ISO 9001:2015

Standarisasi menjadi kebutuhan dalam dunia industry dan menjadi elemen yang penting dalam membangun ketahanan industry tanah air. Dalam webinar ISO 9001:2015 mengenai Sistem Manajemen Mutu bagi pelaku jasa industry, Badan Standarisasi Kebijakan dan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian mengadakan bimbingan teknis beserta balai-balai serta satuan kerjanya untuk 1000 peserta dari pelaku industry.

Kegiatan yang diadakan selama 3 hari dari 23-25 Februari 2021 ini diprakarsasi oleh BSKJI dan diisi oleh pemateri internal dari Kemenperin yang kredibel dalam bidang standarisasi industry. “Indonesia bahkan dalam masa resesi seperti pandemic ini mampu memproduksi kendaraan mobil dengan perbandingan satu menit per unit sampai detik ini. Standarisasi menjadi penting karena bertindak sebagai kesepahaman bersama bahwa suatu produk harus mencapai standar tertentu agar kualitasnya tetap terjaga” Ucap Junadi Marki, selaku Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin yang bertindak selaku moderator dalam materi webinar SNI ISO 9001:2015 hari pertama.

I Nyoman Supriyatna & Tony Sinambela bertindak sebagai pemateri dalam sesi webinar perkenalan sistem manajemen mutu. “Ada 7 proses penting dalam standarisasi, yaitu merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawas standar yang dilaksanakan secara tertib. Adapun standar adalah perlakuan teknis yang telah ditetapkan dan disusun dengan consensus oleh semua pihak” Ujar I Nyoman Supriyatna, Pejabat Fungsional AMMI Ahli Utama Kemenperin.

“Tujuan dari penerapan ISO 9001 adalah agar industry mampu dan secara konsisten memberikan produk dan jasa sesuai persyaratan pelanggan dan regulasi yang berlaku, selain itu turut meningkatkan kepuasan pelanggan juga yang ia gunakan. Serta yang paling penting adalah tentang persyaratan sistem manajemen mutu dengan konteks dan sasaran organisasi” Ungkap Nyoman.

“Dalam proses sistem manajemen mutu, yang menjadi inti pertimbangan adalah perencanaan – pengerjaan – cek – tindak lanjut (PDCA) yaitu siklus yang berpatokan pada pertimbangan tindakan berbasis resiko yang merupakan bentuk adopsi proses yang menjadi tujuan dari sistem manajemen mutu” Lanjut Nyoman.

Prinsip dalam manajemen mutu terdiri dari 7 poin yaitu, focus pada pelanggan, kepemimpinan, pelibatan orang, pendekatan proses, peningkatan, pengambilan keputusan berdasarkan bukti, serta manajemen relasi menurut Tony Sinambella, Pejabat Fungsional AMMI Ahli Utama Kemenperin.

 

Reporter: Rd. Anton Julianto Pramono

Leave a Comment

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.