Modernisasi Pelayanan Publik B4T di Era Industri 4.0
Era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0, sebuah peta jalan yang memuat strategi dan arah yang jelas dalam upaya merevitalisasi sektor industri. Industri 4.0 juga mempengaruhi banyak sektor dan mendorong implementasi teknologi pendukungnya, tak terkecuali sektor pelayanan publik. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai unit pelaksana teknis di bawah naungan Kementerian Perindustrian turut serta dalam mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi Industri 4.0 dalam rangka modernisasi pelayanan publiknya.
Sebagai satuan kerja berstatus Badan Layanan Umum (BLU), B4T dituntut untuk terus berinovasi dalam menjalankan fungsi melayani industri melalui litbangyasa (penelitian, pengembangan dan perekayasaan), pengujian, kalibrasi, uji profisiensi, sertifikasi, inspeksi teknik, pelatihan teknis dan konsultansi. Salah satu wujud inovasinya adalah melalui pemanfaatan teknologi pendukung Industri 4.0 yang disematkan dalam pelayanan publiknya.
Modernisasi pelayanan publik B4T dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain pengembangan Dashboard terintegrasi, equipment dan energy monitoring berbasis Internet of Things (IoT), asisten virtual berbasis Artificial Intelligence (AI), visualisasi monitoring menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), dan manajemen order layanan menggunakan RFID.
Dashboard yang dikembangkan merupakan Executive Information System yang mengintegrasikan data dari beberapa sistem informasi layanan jasa yang ada di B4T. Informasi yang dimuat dalam dashboard tersebut antara lain target dan realisasi anggaran tahun berjalan, PNBP tahun berjalan, jumlah dan sebaran peminta jasa, jumlah order, jumlah contoh/alat, hingga informasi detail untuk masing-masing laboratorium dan layanan jasa. Informasi ini disajikan untuk Manajemen B4T sehingga diharapkan akan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini juga terintegrasi dengan aplikasi BIOS (BLU Integrated Online System) dari Kementerian Keuangan melalui teknologi web service.
B4T juga memanfaatkan teknologi IoT dalam mengembangkan sistem monitoring untuk peralatan uji. Pemantauan dilakukan dengan menambahkan perangkat sensor suhu, kelembaban, vibrasi serta penggunaan daya untuk masing-masing alat uji. Sensor-sensor ini kemudian terhubung dengan sebuah gateway secara wireless yang berfungsi untuk mentransmisikan data ke server untuk kemudian ditampilkan dalam sebuah antarmuka sistem informasi.
Selain itu, B4T juga telah mengembangkan sistem asisten virtual menggunakan voice recognition berbasis kecerdasan buatan. Sistem ini nantinya diharapkan dapat membantu dalam menyajikan informasi dengan memanfaatkan perintah suara.
Visualisasi menggunakan 3 Dimensi sekarang sudah jamak dilakukan untuk menghadirkan new digital experience, khususnya dalam bidang Virtual Reality maupun Augmented Reality. B4T mencoba menghadirkan virtual asisten tadi dalam kerangka AR dan sedang dikembangkan untuk visualisasi equipment dan energy monitoring.
Teknologi RFID digunakan sebagai identifier contoh yang akan diuji maupun alat yang akan dikalibrasi di B4T. Contoh/alat yang akan diuji/dikalibrasi di laboratorium dipasangi RFID tag sehingga dapat dilakukan proses tracking keberadaan contoh/alat tersebut. Selain itu, fungsi pembacaan RFID tag itu sendiri nantinya dapat digunakan sebagai update status proses pengujian atau kalibrasi tersebut.
Inovasi-inovasi ini nantinya diharapkan dapat ditularkan untuk unit-unit lain baik di lingkungan Kementerian Perindustrian maupun lembaga pelayanan publik lainnya. Inovasi-inovasi ini juga sebagai showcase bagi industri yang ingin menerapkan teknologi Industri 4.0 sebagai upaya untuk mendukung Making Indonesia 4.0 demi peningkatan produktivitas dan daya saing industri nasional.