Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) | Kementerian Perindustrian RI

DAUR ULANG LIMBAH BATERAI ION LITHIUM

Meningkatnya kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia  menjadi perhatian kita bersama, hal ini dikarenakan minimnya sumber bahan baku baterai yang berasal dari Indonesia. Salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik adalah litium yang didapat dengan cara impor.

Dengan penelitian ini akan didapatkan metode yang tepat untuk proses daur ulang limbah baterai ion litium sehingga limbah tersebut dapat digunakan kembali sebagai bahan baku baterai ion litium.

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah limbah baterai dan ketergantungan impor bahan litium karena dapat menggunakan bahan baterai dari hasil proses daur ulang, dengan demikian dapat mengurangi limbah baterai dan menumbuhkan usaha kecil menengan pengolah limbah baterai.

Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah pemisahan awal atau proses pretreatment yang mencakup discharging, dismantling dan separating. Hasil penelitian ini berupa teknologi daur ulang limbah baterai ion litium dapat diterapkan pada industri motor listrik  dalam negeri.

10 thoughts on “DAUR ULANG LIMBAH BATERAI ION LITHIUM”

  1. Apakah msayarakat umum bisa mendapatkan progressnya pak? Apakah sudah ada skala pilotnya? Apakah sudah ada industri yg tertarik dengan penelitian ini?

    Terima kasih.

    Riady

    Reply
    • Halo Pak Muhamad, untuk penelitiannya sendiri kami sebagai badan layanan umum memiliki kewenangan yang terbatas dalam riset dan pengembangan jadi memang memerlukan kerjasama dengan pihak swasta untuk perkembangan lebih lanjut. Terima kasih 🙂

      Reply
  2. hallo,
    apa kabar bapak..
    bisa kah saya m,endapatkan ionformasi mengenai apakah ada jalur tentang menjual atau kebutuhan dari pihak dan team pengelola untuk menerima bahan atau limbah baterai sudah berjalan?
    dan adakah mengenai harga dan ketentuan serta syarat-syarat bila bergabung dalam penyaluran limbah baterai dari lingkungan ke pabrik pengolah daur ulang… mohon informasinya

    Reply
    • Selamat Pagi Pak Fadhil,

      Mohon maaf untuk informasi yang bapak maksud kami tidak mempunyai karena memang fokus B4T lebih kepada penelitian dan pengembangan industri. Akan tetapi dalam perubahan nomenklatur serta peraturan pusat yang terbaru pun kegiatan penelitian sudah harus terpusat di Kementerian Ristek/BRIN, sehingga untuk kewenangan lebih lanjut mungkin dapat menghubungin instansi terkait. Terima kasih.

      Salam,

      Anton Pramono

      Reply
  3. Saya membaca berita katanya sudah ada penelitian dan percobaan daur ulang baterai lithium yang berhasil di UGM di pimpin oleh dosen Dr. Indra Perdana, sumber https://www.beritasatu.com/digital/524803/ugm-kembangkan-metode-daur-ulang-lithium-dari-baterai-bekas

    Dan berita tentang rencana pemerintah untuk terjun ke sektor kendaraan listrik pada 2026, https://trendtech.id/indonesia-siap-investasi-dan-terjun-ke-sektor-kendaraan-listrik/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=indonesia-siap-investasi-dan-terjun-ke-sektor-kendaraan-listrik

    Menurut saya pemerintah harus mulai dari sekarang untuk membuat portal resmi yg mendidik masyarakat tentang bagaimana memperlakukan baterai bekas (penyimanan, pembuangan, dll) karena hampir semua orang sekarang membuang limbah baterai langsung ke tempat sampah dan numpuk di TPSU.

    Penelitian suadah ada yg berhasil (UGM), SDM sudah ada, tinggal pelaksanaan skala besarnya.

    Reply
  4. selamat pagi pak,

    Perkenalkan nama saya Danis, dari Honda Power Products Indonesia.
    saat ini kami sedang melakukan study terkait produk berbahan bakar Battery, untuk di Indonesia. Dan salah satu yang kami pelajari adalah terkait standard dan daur ulang battery tersebut.
    mohon bisa berdiskusi lebih lanjut atau arahan untuk berdiskusi lebih lanjut.

    terimakasih dan salam
    Danis
    Business Planning Division – Business Development Head
    Honda Power Products Indonesia

    Reply
    • Selamat Pagi Pak Danis, untuk saat ini terkait riset dan pengembangan lebih lanjut sudah terpusat di Kemenristek/ BRIN pak, mohon menghubungi lembaga terkait untuk koordinasi lebih lanjut, terima kasih

      Reply

Leave a Reply to M Daniswara Cancel reply