Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) | Kementerian Perindustrian RI

Kunjungan Tim Percepatan Pengembangan EV Battery BUMN

Kebutuhan energi transportasi akan meningkat lebih cepat daripada sektor lainnya secara global. Perlombaan dalam mencari sumber energi alternatif yang lebih berkelanjutan dan berwawasan ramah lingkungan menjadi tujuan yang harus dicapai oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Hal ini mendorong strategi peningkatan efesiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan guna penghematan energi, serta meminimalkan dampak iklim dan peningkatan kualitas udara dari emisi.

Pemerintah Indonesia berusaha memanfaatkan momentum tren industri otomotif global ini dengan membuka ruang pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle), dimana salah satu bukti keseriusan dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang resmi diundangkan pada 12 Agustus 2019. Dimana pengertian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL) berbasis baterai adalah kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik dan mendapatkan pasokan sumber daya tenaga listrik dari baterai secara langsung di kendaraan maupun dari luar.

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), selaku unit pelaksana teknis Kementerian Perindustrian turut memberikan kontribusi dalam riset serta pengembangan baterai untuk kendaraan bermotor listrik (EV).  Dalam rangka memperdalam pengetahuan mengenai proses produksi dan pengujian battery cell untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) mendapat kunjungan dari Tim Percepatan Penegmbangan Battery Electronic Vehicle (EV) yang diketuai oleh Agus Tjahajana Wirakusumah pagi ini (9/4).

Kehadiran Tim Percepatan Pengembangan Battery Electronic Vehicle (EV) turut didampingi oleh Direktur Industri Logam, Budi Susanto dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian. Kunjungan ini sejalan dengan roadmap pengembangan baterai EV di Indonesia yang ditargetkan mulai produksi baterai dari hulu ke hilir direncanakan di tahun 2024 ungkap Agus. Untuk produksi baterainya sendiri direncanakan mulai berjalan sejak tahun depan.

Kerjasama dengan B4T diperlukan sebagai upaya sinergitas pembangunan baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir, dari sisi BUMN Tim percepatan pembangunan EV sudah membentuk Indonesia Battery Holding (IBH) merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari PT PLN, PT Pertamina, MIND ID, dan Antam. Kepala Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), Wibowo Dwi Hartoto pun berharap kunjungan ini dapat menjadi awal bagi kerjasama antara B4T dengan BUMN dalam hal riset dan knowledge sharing pengembangan baterai kendaraan listrik.

Pengembangan Baterai Listrik di B4T sendiri sudah melalui satu siklus dari proses produksi sampai recycle. Produk Super B4Ttery, yaitu power bank untuk perangkat elektronik berkapasitas 7000 mAh. Dalam pengujian dan penyususnan standar baterai primer pun B4T sudah melakukan pengujian terhadap mayoritas baterai primer di Indonesia, pengujian baterai untuk powerbank pun telah mencapai baterai swap dengan standarisasi produk dari Taiwan, terutama untuk standar keselamatan & standar teknikal seperti dimensi penysusunan standar.

“Perindustrian harus membuat stadandarisasi kendaraan listrik, dengan bekerjasama dengan BSN (Badan Standarisasi Nasional), Komunikasi, ultimatenya bisa apa dalam 4 tahun, di tahun 2024 perencanaan yang harus dilakukan mengingat roadmap pengembangan baterai kendaraan listrik sudah mengharuskan produksi dimulai dari hulu ke hilir di tahun tersebut” Ungkap Agus.

Agus pun berharap Badan Standarisasi Kebijakan dan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian sebagai induk semang dari B4T dapat membantu dalam menyusun standarisasi pengujian baterai kendaraan listrik agar sejalan dengan proses produksi nanti.

Jika industri baterai ini sudah terbangun, diharapkan Indonesia bisa menjadi pemain besar di bidang baterai kendaraan listrik mengingat Indonesia juga menempati peringkat kesatu untuk cadangan nikel secara global, kurang lebih 21 juta ton menurut data dari Mind Id.

Penulis: Rd. Anton Julianto Pramono

Editor: Rian Trijayana

2 thoughts on “Kunjungan Tim Percepatan Pengembangan EV Battery BUMN”

  1. Dear bapak2 /Ibu 2 di B4T , mengenai battery EV apakah ada informasi badan apa yg ada jasa menyediakan uji battery terutama untuk test cycle life charge dan discharge. Atau uji lainnya berkenaan dengan battery

    Reply
    • Halo Bapak Edie,

      untuk informasi yang bapak butuhkan dapat berkonsultasi dengan tim layanan kami dalam tautan berikut, terimakasih

      Untuk kebutuhan informasi mohon menghubungi kontak layanan via email:info@b4t.go.id atau support.b4t.go.id
      Whatsapp layanan di 082120201516 (WA Only).
      Chat Online via sigap.b4t.go.id.

      Reply

Leave a Reply to Anton Pramono Cancel reply